Reformasi Lembaga Perwakilan Indonesia yang Berlandaskan Budaya Bangsa untuk Percontohan di Tingkat Global

Main Article Content

Ayon Diniyanto

Abstract

Demonstrasi yang terjadi pada akhir Agustus 2025 memberikan pesan bahwa lembaga perwakilan kurang mampu menyerap aspirasi rakyat. Publik merasa tidak puas dengan kanal aspirasi formal yang ada. Lembaga perwakilan tidak menjalankan fungsi secara maksimal. Pertanyaan yang muncul: (1) mengapa fungsi lembaga perwakilan tidak berjalan dengan maksimal? (2) bagaimana reformasi lembaga perwakilan berlandaskan budaya bangsa?; dan (3) bagaimana strategi lembaga perwakilan di Indonesia menjadi percontohan global? Tujuan penelitian ini adalah: (1) menjelaskan alasan atau penyebab fungsi lembaga perwakilan tidak berjalan dengan maksimal; (2) merumuskan reformasi lembaga perwakilan berlandaskan budaya bangsa; dan (3) merumuskan strategi lembaga perwakilan di Indonesia menjadi percontohan global. Hasil penelitian dalam artikel ini menjelaskan bahwa fungsi lembaga perwakilan tidak berjalan dengan maksimal berbagai penyebab. Penyebab tersebut lahir karena ada faktor. Penyebab tersebut juga memiliki akibat. Penyebab harus diselesaikan dengan solusi. Solusi diberikan untuk membuat reformulasi terhadap formulasi yang telah ada. Reformulasi harus diterapkan dalam bentuk reformasi. Reformasi yang ideal adalah reformasi lembaga perwakilan agar berlandaskan budaya bangsa yaitu gotong royong. Jika reformulasi dan reformasi lembaga perwakilan diterapkan secara konsisten dan konsekuen. Lembaga perwakilan di Indonesia yang berlandaskan budaya bangsa dapat menjadi percontohan di tingkat global.

Article Details

Section
Articles